Di dalam kesunyian kurasa gelombangnya,
menghabiskan malam bersama kebisuan hati
menanti fajar bersama
angin malam yang dingin.
Saat fajar menyinsih
kusepuh sinar kasih yang lugas dan terasing.
Mencintaimu adalah satu kewajiban ketika waktu menyata
ku nanti sikap pentabir cinta.
Kesunyian ini terlalu indah…
Walau pahit untuk telan
sanggup kutahan perih,
berdamai dengan hati untuk merelakan.
Dipintu mahligai men-samar kasihmu melambai.
Kupercayakan jiwa
merasa meyakininya.
Dengan sayap impian terbang ke mahligai
tumpahkan dera mengharap terhempas siksa.
Tuhan… Kupinjam raga ini hingga batas senja ku....
In the silence I guess the waves,
spend the night with silent heart
waiting for dawn with
the cool evening breeze.
At dawn menyinsih
kusepuh rays are straightforward love and alienation.
Love is a liability when the time declared
I love pentabir later attitude.
The silence was too good ...
Although bitter to swallow
could help it sore,
reconciled with the heart to let go.
Mahligai door to love waving vaguely.
entrust the soul
feel to believe.
With the wings of a dream to fly to Mahligai
pour whipping punishment expect crashes.
God ... I borrowed this sport to the limit of my evening ....
~Haries Budjana~
Kembali:
Beranda
»
Haries Budjana
»
puisi
»
PUISI ALAM
»
PUISI UMUM
»
KESUNYIAN YANG TERLALU INDAH (Silence TOO BEAUTIFUL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)












Posting Komentar