JALAN RINDU

terik kemarau tiada air
dedaun kuning melayang
jatuh di bawah pohon kapas
mendongak,di dahan kurus
tiada merdu kericau burung

malam angin mengetuk-ngetuk jendela kamar
di ruang asmara meja rias resah
berkaca-kaca,bersedih di muka cermin
mencari-cari diri kekasih,bertanya kapan pulang?

suara ketukan semakin keras
membuka jendela tinggalkan bayangan diri
bulir air mata menitik di dingin lantai
hikmat sunyi kunci menuju tujuh pintu jalan rindu

tapi,malam lengang takkan begitu saja jadi pagi
lalu terangnya memberi berkah abadi
kecuali tlah sebenarbenarnya

luka melebur pada hakikat hikmat......

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |