Di punggung malam
Aku melihat seorang gadis
Belum cukup enam belas tahun
Duduk menyendiri...
Ia dengan berurai air mata meremas-remas hatinya
Yang baru didapat dari dalam tubuhnya
Yang kelihatan letih
Seakan habis memanggul beban teramat berat.
Dan dari kejauhan
Lama-lama kulihat dia,
Gadis itu menitipkan perasan
Hatinya pada angin.
Saat ku tanya angin,
Apa gerangan yang dititipkan gadis itu?
Tiba-tiba angin berpusar
Dengan kencang sambil berteriak:
“ Aku tak kuasa menyimpan butiran airmata gadis itu
yang menetes dari tubuh cinta yang katanya telah ia bunuh ...“
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comentários:
Posting Komentar