kemanakah engkau saat aku merana?
Aku terusir dan kehilangan dirimu
Hidup hanya menjalar sesaat di urat nadiku
Dan kemudian bukan milikku,tapi menjadi milikmu
Sejak harapan tidak tersenyum lagi kepadaku
Aku hanya bisa meratap
Menangis dan mengenang masa lalu
Aku berteman derita dan hinaan
Kedukaan tersenyum padaku
Dan aku tersenyum padanya
Sedang kedukaan membuat engkau ketakutan
Padahal engkau yang telah menciptakannya
Diriku selalu diliputi kesengsaraan
Sementara engkau mereguk kebahagiaan
Saat fikiranku hanyut dalam pesona wajahmu
Engkau pergi tanpa mengucapkan salam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)












Posting Komentar