Hari-hari ini kulalui dengan perasaan hampa dan hambar
langkah gontai mengikuti kemana pun daku pergi
terseok dan terasa malas tuk melangkah maju
lebih sering terhenti di tengah kerinduan yang mendera
Burung di angkasa menyanyikan lagi kenangan indah pun kuabaikan
Pepohonan yang bersendau gurau dengan ranting dan dedaunan pun ku tak peduli
bahkan mentari yang tersenyum cerah pun aku palingkan dalam keterpurukan ku
terlihat keguratanku menyolok dalam relung jiwaku yang terbias luruh
Tertunduk malu dan tersipu saat kujabat erat jemarimu yang hangat
membuatku bersemangat tuk menengok wajahmu nan merona ayu nan lembut
tersenyum simpul menebarkan cahaya pesona di genggaman jemariku yang tegar
membuatmu dan diriku semakin berdetak dalam nada-nada bunga asmara yang terindah
kau bimbing dan ajak aku untuk selalu mencintai diri ini ...diri kita...
kau ajari daku tentang keindahan cinta ini
kau pesonakan diriku dalam wajah lembut dan anggunmu
membuatku tak bergeming sedetik pun tuk berjarak darimu
kau bunga terindah di taman hatiku yang tercantik dan teranggun
Kini kerinduan itu pupus karena kau telah pergi dari hatiku
tinggalkan hati yang terluka tak tersembuhkan
menggapai asa nan tak tersemaikan
meluruh dalam duka nan terpupus
Membias kelu rongga Pelangi di awan senja
membuka luka baru dalam kenangan yang tergoyahkan
menutup nuansa indah di taman yang tertutup salju
menghempas kerinduan yang terputus lara....
BY:
Haries Budjana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comentários:
Posting Komentar