UNTAIAN KATA

Dimeja,secarik kertas kosong itu seperti juga sajadah
Direntangkan ketepi malam, dimana dada memeram doa langsam meranum
Adalah cinta yang lama bersujud, meyakinkan segalanya akan terwujud

Kopi dan rokok yang membebaskan kesendirian dari sepi,menyertai disetiap aku menulis
Selalu terisi penuh,melarutkan keluh panjang sebuah kalimat yang pekat tanya
Sampai nanti,pagi menjawab segala yang sebelumnya tak terpahami,dalam makna yang fajar

Aku sudah menegguknya dilarik awal,ketika huruf-huruf mengoyak keheningan tanpa merusak ketenangan
Perlahan-lahan,memastikan agar tidak tersedak saat membaca betapa munafiknya puisiku

Kata–kata seperti hiruk dan hembuskan nafas dari bibir yang mencoba mencari senyum,bila hanya tawa yang tertemu,akan kuretas kertas itu
Merobek ragu bahasa menjadi bagian-bagian terpisah
Dan aku akan kembali merengkuh pena,bila ada alasan mengapa harus menulis

Biarlah percaya menjaga untuk tetap jujur
Aku tak mau merasa asing di setiap untaian kata yang kubuat sendiri
sebab itu pula aku tak pernah membuat karya hanya karena aku mencintaiMu...Tuhan

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |