~Dia Bukan Cinderella Dȋ Negeri Dogeng~

Istana Megah sbagai singgasana чǝлƍ meneduhkan
Pelukan sang Raja sanggup menentramkan
...Ceracau sang peterpan dan peri cantik, bak nyanyian pagi чǝлƍ melenakan khidupan
Sempurna Istana itu melindungi kehidupannya...
Segaris pelangi menaungi istana Ώÿå

Namun Cinderalla itu mengAgungkan rimba Maya
Dengan hati bertinta legam
Tak pernah puas akan bahagia dan harta
Jejak Ώÿå tak mengenal pijak
Menghembuskan angin tak berdawai
Melantur k segala arah...berharap Åϑå sosok чǝлƍ terpikat untuk segera terikat
Akan buhul buhul ayat cinta palsu...

Sosok чǝлƍ δȋ idamkan terjerat...
Lelaki mpunyai kuasa dan harta memikat
Serta hatinya sedang sekarat

Perawan angin menghantarkan ayat~ayat cinta palsu
Berdesir melenakan telinga
Merasuk dan menusuk k relung kalbu
Membentuk sebuah kata cinta..
Membinarkan mata sang Raja
Seakan diri manusia paling bertahta

Terpasung cinta...
Terikat raga dan jiwa
Kaki melaju menuju k arah sang Cinderella
Demi sekelumit cinta nan fana
Penuh fatamorgana

Cerita Ώÿå hanyalah fiktif belaka rajaku
Dia sangat bahagia δȋ singgasana Ώÿå
Semudah itukah kau percaya..?
Hingga kau koyak singgasana mu sendiri..?

Bisikan lembut sang permaisuri bak denging suara чǝлƍ memekak telinga
Belaian halus bak sutra tak sanggup menentramkan jiwamu...
Kejujuran aksara kalbu bagai belati чǝлƍ menusuk kalbumu
Padahal itulah ayat-ayat cinta чǝлƍ sebenar Ώÿå rajaku,,,

Tertutup sudah mata hati dan jiwa mu akan kbenaran...
Dengan ayat~ayat cinta palsu..


Derai tawa...
Peluk mesra dan genggaman tangan mencengkeram
Membiru cinta seakan terbawa
Kalimat чǝлƍ penuh ajimat

Tarian kemesraan kalian bawakan δȋ atas lantai hati sang pertiwi nan tmembara
Dȋ bawah rinai hujan airmata sang cakrawala
Menciptakan rima nan derita
Semua mata terpana
Dȋ hati mereka meracau, muak akan tarian sang Cinderela dan sang Raja

Jam bertendang 12 kali
Menandakan usai perhelatan tarian jiwa
Apakah чǝлƍ tersisa setelah Ώÿå...?

Tak Åϑå sepasang sepatu чǝлƍ tertinggal
Чǝлƍ Åϑå hanya hati чǝлƍ terinjak meninggalkan jejak
Чǝлƍ Åϑå hanya kerak air mata darah
Чǝлƍ Åϑå hanya puing~puing kbohongan чǝлƍ sulit terpugar

Singgasana mu tlah ku tinggalkan rajaku
Hati íΏΐ tlah hancur karena tarianmu
Airmata íΏΐ tak lagi sisa untuk menangisi mu saat malam2 ku do'akan rezeki berlimpah untukmu


Berbilurkah hatimu akan semua íΏΐ...

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |