Semua itu biasa, tidaklah sempurna, tapi apa aku bisa seperti mereka?

#1
Kisah Si Gadis Desa hari ini. Hari ini Si Gadis Desa bersilaturahmi ke rumah salah seorang kerabatnya (seorang nenek berumur sekitar 60 tahun, sebut saja namanya Maryam) bersama beberapa anggota keluarga. Disana Si Gadis Desa dan anggota keluarganya itu...pun memperhatikan nenek Maryam yang bercerita dengan antusias. Meskipun sebagian anggota keluarga sudah mengetahui cerita itu, semua keluarga yang ada ditempat itu tetap seksama menyimak cerita nenek Maryam. Beberpa penggalan cerita nenek Maryam:
"aku bahagia menikah dengan kakek Abdullah (suaminya) aku sangat taat padanya, karena dia sangat menyayangiku sejak kita belum menikah dan aku sudah yatim. Kalian juga tahu kakek Abdullah jatuh sakit dan lumpuh 2tahun kemarin itu, dia bahkan kembali seperti anak-anak yang suka memanja dalam keadaan seperti itu. Saat itu aku sudah mulai merasa tidak nyaman dengan bagian kepala ini (sembari memegang bagian kepalanya yang di perban biar tidak tersentuh tangan). Dan aku pun masih tetap taat padanya meski kakek Abdullah sudah seperti itu. Aku merawat kakek hingga kakek Abdullah pun dipanggil oleh-Nya, aku pun tidak menangis karena aku yakin itu yang terbaik untuknya. Beberapa hari lalu. Setelah kakek meninggal, benjolan di kepala ini pun mulai membesar dan dokter bilang ini adalah tumor namun tak bisa dioperasi (karena beberapa alasan tertentu). Ketika seseorang datang menjengukku, aku katakan padanya kurang sabar apa aku ini? Dia pun menjawab, dia bilang "nek yang sabar ya? Yang penting apa yang sudah kita kerjakan selama hidup dan nenek adalah orang yang baik". Dan aku pun tersenyum".

#2
Di perjalanan pulang ngobrol dengan orang yang menyetir kendaraannya............berikut penggalannya:
Si Gadis Desa, " apa yang membuat mas begitu semangat bekerja bahkan mas hanya tidur sebentar dan hanya istirahat di saat shalat saja? Seakan mas ini gak punya rasa capek !"
Mas, "karena aku ingin anak ku di masa depan hidupnya jauh lebih baik dari aku, dan kau tau apa yang paling membuatku marah? Yaitu saat aku pulang dan anakku belum menunaikan shalat wajib (mengulur waktu shalat). Karena aku bekerja agar anakku tau semua itu!"

Semua itu biasa, tidaklah sempurna, tapi apa aku bisa seperti mereka?
.... Airmata itupun tak tertahan lagi..............
|Si Gadis Desa|

*Astaghfirullah wa atubu ilaih
Ya Allah, mohon masukkanlah kami ke golongan orang-orang yang penyabar.
Aamiin

Karya:

Kasih Jingga

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |