BUKU HARIANKU

Air mata
Untuk cinta yang telah mengabaikanku

Kutatapi kisahku dengan air mata
Kurenungi kisah kita dengan tangis sendu
Hati ini terlalu sakit karena cintamu
Serpihan demi serpihan luka kurasa
Kepingan demi kepingan tentang kita kuingat
Semakin ku kenang semakin hancur hati ini
Tapi mengapa sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu
Pilur-pilur luka meleleh
Harapan cinta mengental
Mencoba menghentikan tangis dan menghapus air mata di pipi
Mengapa luka ini membuatku makin cinta
Kapankah air mata ini menjadi air mata yang bening dan tak keruh
Kapankah derai tangisku terhenti
Menjadi setetes dan terakhir
Seharusnya tak perlu aku tangisi
Harusnya aku kuat
Harusnya tak perlu kupertaruhkan airmata ini
Hanya demi satu kenangan dan masa yang telah pergi
Tapi mengapa, mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya
Mengapa terus jatuh dan menumpah air mata yang perihkan hati ini
Hatiku kini menjadi perasa
Air mata ini jatuh, jatuh untuk cinta yang telah mengabaikanku
Mataku yang menjadi saksi bagaimana air mataku jatuh untuknya
Air mataku terus jatuh, terlalu banyak , dan berderai
Terlalu lama menetes dan terus menumpah
Aku sendiri bersama keluh kesahku
Yang tenggelam oleh suara tangisku
Bersama serpihan hati yang akan kubawa sampai aku mati

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |