SAAT AKU MENCINTAI SAHABATKU

Apapun itu, aku tak bermaksud untuk sedikit pun mengingkari atau menolak jodoh yang Tuhan berikan untukku. Sebenarnya, masalah jodoh sudah aku bahas, tapi beberapa sahabatku bertanya kepadaku tentang masalah ini jadi mungkin tidak ada salahnya bila aku mengurai sedikit tulisan lagi tentang jodoh.

Tulisan ini berawal dari perbincangan ringan tentang seorang sahabat yang selalu merasa dirinya ‘salah’ mencintai seseorang. Salah yang dimaksud di sini adalah, setiap kali mencintai, orang yang kita cintai itu selalu saja sudah memiliki kekasih atau pasangan. Pertanyaanya, kenapa selalu saja seperti itu? Atau bahkan kita sebenarnya dicintai seseorang di sisi yang lain yang sebetulnya akan sangat mudah bagi kita untuk bisa bersamanya, tetapi kenapa justru kita memilih mencintai orang yang sesungguhnya sudah memiliki pasangan dan akan sulit bagi kita untuk bersamanya?

“Aku tak pernah mengerti kenapa aku harus terus mencintainya sedangkan aku tahu ia milik orang lain. Sedangkan orang yang mencintaiku tak sedikit pun aku cintai.”

Itulah penggalan kalimat yang sahabatku katakan senja itu. Tak ada keraguan bahwa ini pun dirasakan oleh sebagian kita. Sahabatku, sudah berulangkali kukatakan kepadamu. Kita akan menemukan orang yang mengajari kita arti cinta dalam berbagai ragam bentuknya. Bukan berarti kita salah mencintai, karena setiap cinta tak akan salah. Lalu, kenapa kita harus memilih cinta yang sulit dibanding cinta yang mudah? Sekali lagi, karena memang Tuhan ingin menunjukkan kepada kita beragam rasa cinta yang ada. Jangan memaksa Tuhan memberikan apa yang kau inginkan karena sesungguhnya Dia justru memberikan hal lebih dari yang kau butuhkan.

Baiklah, mungkin memang mencintai itu hak. Tapi, kadang kita juga akan merasa ‘aneh’ dengan diri kita atau orang lain yang memilih jalan seperti itu. Jalan dimana kita lebih memilih untuk bertahan mencintai orang yang sebenarnya sudah sangat sulit untuk bisa bersama dibandingkan dengan memilih orang yang mencintai kita dan lebih mudah tuk bersama. Karena kita tak mencintai? Ah, apa kau pun masih tak mampu bersikap kompromi dan yakin bahwa cinta tak bisa tumbuh setelahnya? Ataukah kau termasuk mereka yang sangat yakin bahwa perasaan cinta tak ada kompromi? Sahabatku, mungkin saat ini kita bisa bicara seperti itu, tapi, lihatlah mereka yang seolah-olah sangat sibuk mencari pasangan hidupnya. Sedangkan kita? Bahkan mampu menolak cinta yang datang meski cinta yang kita inginkan itu hampir mustahil diraih.

Aku tak menyalahkan mereka yang bertahan dengan cinta yang ‘sulit’ itu. Aku sangat menghargai mereka yang mau berjuang untuk cinta. Dalam cinta selalu ada pemahaman, akan arti diri sendiri dan juga arti orang lain. Apa pun pilihan yang telah kita ambil, tetaplah berjuang karena cinta akan selalu meminta buktinya.

Salam hangat,

Haries Budjana

Comentários:

Posting Komentar

 
RENUNGAN JIWA © Copyright 2013 | Design By Haries Budjana |